"Masyarakat diminta untuk memperhatikan informasi cuaca dikeluarkan BMKG serta memperhatikan tanda-tanda alam di sekitarnya, ini penting untuk diperhatikan sebagai edukasi guna mencegah risiko bencana," kata Kepala Bidang Pencegahan BPBD Biak, Simon Rumpaisum, di Biak, Kamis, 4 Agustus 2022.
Baca: Warga Terdampak Erupsi Gunung Ibu Diminta Selalu Memakai Masker |
Dia menjelaskan layanan informasi mitigasi bencana alam penting disampaikan ke masyarakat terutama untuk warga yang bermukim di daerah kawasan rawan bencana alam.
Menurut Simon pengalaman Biak adanya kejadian bencana alam gempa bumi dan tsunami pada 1996 serta banjir pasang air laut di permukiman warga Kepulauan Aimando dan pantai utara Pulau Biak harus menjadi perhatian BPBD.
Bahkan di tahun 2022 ini, menurut Simon, pihak BPBD Biak telah memberikan prioritas program pencegahan bencana dan jalur evakuasi bencana di Distrik Kepulauan Aimando.
"Kampung Saribra dan Bromsi, Kepulauan Aimando telah dijadikan wilayah percontohan jalur evakuasi bencana," ungkap Simon.
Pihak BPBD Biak juga memiliki peralatan warning sistem gempa dan tsunami yang terpasang selama 24 jam.
"Ya jika terjadi gempa berpotensi tsunami atau tidak dimanapun di wilayah Indonesia maupun luar negeri akan terpantau dengan alat warning sistem dimiliki BPBD Biak," ujarnya.
(DEN)