Akibatnya, 20 perpustakaan desa di Kendal kembang-kempis. Kondisi ini lantaran keterbatasan anggaran. Ditambah lagi minimnya perhatian dari pihak desa.
Kapala Bidang Perpustakaan pada Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah (DPAD) Kendal, Endang Srihandayani Widyastuti, mengatakan, penyebab lainnya adalah rendahnya minat baca warga. Sehingga membuat perpustakaan desa tidak berkembang, bahkan tidak pernah dikunjungi masyarakat.
"Sebenarnya koleksi buku-buku sudah ada, namun karena terbatasnya anggaran, petugas perpustakaan tidak ada. Keberadaannya kurang terurus," katanya, Sabtu, 10 Juni 2017.
Dari 286 desa di Kabupaten Kendal, hanya ada 20 desa yang memiliki perpustakaan. Itu pun, kata Endang, kondisinya sudah tidak berjalan atau mati suri.
DPAD mencatat ada 4.000 koleksi buku. Jumlah ini akan ditambah hingga diperkirakan mencapai 27 ribu buku.
"Kami sudah meminta kepada bupati supaya bekas kantor Dinas Pariwisata dan Kebudayaan bisa diminta untuk perluasan DPAD," kata Kepala DPAD Kendal Abdussalam.
(SAN)