Kepala Bidang Pengelolaan Informasi dan Administrasi Kependudukan Wuryani mengatakan pendataan terhadap warga yang tiba di Bandung dilakukan serentak hari ini. Hal itu guna memastikan warga yang tiba memiliki identitas serta tujuan yang jelas di Bandung.
"Penduduk yang datang ini sampai sekarang kita belum fiks banget pemetaannya ada dimana, pekerjaannya apa. Jadi kita gelar operasi simpatik ini yang rutin dilakukan setiap usap Lebaran, terutama untuk memastikan juga mereka memiliki identitas," kata Wuryani di Terminal Cicaheum Bandung, Jawa Barat, Minggu, 9 Juni 2019.
Wuryani mengatakan warga yang telah menetap di Bandung lebih dari satu tahun wajib memindahkan kartu kependudukan dari daerah asalnya. Namun, lanjut Wuryani, tidak sedikit warga pendatang yang belum memindahkan status kependudukan sarta dilakukan pendataan.
"Mekera bekerja di Bandung rata-rata sudah lebih dari satu tahun. Dan rata-rata mereka sudah bekerja di perusahaan pabrik lama juga, tapi mereka tidak mau menggantikan identitasnya di Kota Bandung. Mereka rata-rata memilih setelah menikah baru diganti," ungkap Wuryani.
Hingga kini terdapat 100 orang yang telah didata di Terminal Cicaheum Bandung. Mereka merupakan penumpang yang usai melakukan mudik lebaran dari berbagai wilayah seperti Pangandaran, Ciamis, Tasikmalaya dan Garut.
"Sampai sekarang sudah mencapai 100 orang yang kita data. Rata-rata identitas mereka belum dialihkan ke Kota Bandung atau belum memiliki identitas sementara tinggal disini," beber Wuryani.
Para penumpang yang telah terdata diberikan formulir untuk mengisi Surat Keterangan Tinggal Sementara (SKTS) di Bandung. Namun warga pendatang tersebut baru bisa memproses SKTS pada 17 Juni mendatang di tempat yang telah ditetapkan Disdukcapil Kota Bandung yakni BTC Paster dan Citylink Jalan Peta.
"Kami data lalu kami berikan formulir untuk nanti dituarkan menjadi SKTS. Karena warga pendatang wajib memiliki SKTS jika belum memindahkan status kependudukkannya," pungkas Wuryani.
(DEN)