"Ilmuwan nuklir memang sudah lama ditargetkan oleh Israel, karena merupakan salah satu ilmuwan nuklir terbaik dunia," kata Rezasyah kepada Medcom.id, Selasa, 1 Desember 2020.
Selain ilmuwan nuklir, kata Rezasyah, Israel juga akan menargetkan instalasinya. Hal ini seperti yang dilakukan atas instalasi Nuklir Osirak pada masa Saddam Hussein.
"Maraknya operasi terselubung seperti ini memang khas Israel. Sebagaimana telah dilakukannya atas Jenderal Suleimani (Qasem Soleimani)," katanya.
Baca juga: Iran Tuduh Israel Bunuh Ilmuwan Nuklir dari Jarak Jauh
Soleimani tewas dalam serangan pesawat tanpa awak di dekat bandara internasional di Irak. Kematian Soleimani membawa duka besar bagi Iran.
Ia memperkirakan Israel akan kembali mengincar ilmuwan nuklir Iran lainnya. Kemungkinan Negeri Zionis juga akan bergerak dengan metode lain, di luar perkiraan lawan mereka.
Rezasyah menuturkan Iran kemungkinan akan melakukan pembalasan.
"Antara lain dengan merudal beberapa kota penting di Israel seperti Haifa, serta Pangkalan Militer Amerika Serikat yang masih ada di Suriah dan Irak," tuturnya.
Fakhrizadeh memimpin penelitian dan inovasi di Kementerian Pertahanan Iran. Ia diserang pada Jumat lalu di Kabupaten Damavand, dekat Teheran.
Para penyerang dilaporkan meledakkan kendaraan depan mobil sang ilmuwan dan menembakinya. Insiden ini melukai Fakhrizadeh dan pengawal yang bersamanya.
Fakhrizadeh langsung dilarikan ke rumah sakit. Namun, luka yang dideritanya terlalu parah dan dia meninggal di rumah sakit.
Presiden Iran Hassan Rouhani dan pejabat tinggi lainnya menuding Israel sebagai dalang di balik pembunuhan ini. Mereka bersumpah akan membalas kematian Fakhrizadeh.
(FJR)