Menurut keterangan juru bicara Mahkamah Agung Afghanistan, Ahmad Fahim Qaweem, serangan terjadi saat kedua hakim sedang bertolak menuju kantor mereka dengan menggunakan sebuah mobil dinas.
"Dengan berat hati kami mengumumkan hilangnya nyawa dua hakim perempuan dalam sebuah serangan hari ini. Sopir mereka terluka terkena tembakan," kata Qaweem kepada kantor berita AFP.
"Kendaraan yang sedang membawa kedua hakim diserang dalam perjalanan menuju kantor," sambungnya.
Qaweem mengatakan, terdapat lebih dari 200 hakim perempuan yang bekerja di pengadilan Afghanistan. Kepolisian Kabul mengonfirmasi terjadinya serangan tersebut, namun belum dapat mengidentifikasi penyerang kedua korban.
"Keduanya adalah hakim yang bekerja untuk Mahkamah Agung," tutur Jamshid Rasuli, jubir kantor kejaksaan agung Kabul.
Baca: Empat Dokter Tewas dalam Ledakan di Kabul Afghanistan
Hingga saat ini, belum ada pihak yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan terhadap dua hakim perempuan tersebut. Namun biasanya aksi kekerasan di Kabul dilancarkan oleh grup militan seperti Taliban atau Islamic State (ISIS).
Aksi kekerasan di seantero Afghanistan melonjak dalam beberapa bulan terakhir, terutama di wilayah Kabul. Masyarakat ibu kota Afghanistan semakin khawatir karena jumlah aksi kekerasan terus meningkat, yang biasanya ditujukan kepada tokoh-tokoh ternama.
Serangan terbaru terjadi hanya dua hari usai Kementerian Pertahanan Amerika Serikat atau Pentagon memangkas jumlah personel militer AS di Afghanistan menjadi 2.500. Serangan juga terjadi saat perwakilan Pemerintah Afghanistan dan Taliban memulai kembali dialog damai di Doha, Qatar.
(WIL)