"Kami akan menanggapi pembunuhan Fakhrizadeh pada waktu yang tepat," seru Rouhani, dilansir dari Channel News Asia, Sabtu, 28 November 2020.
"Iran lebih pintar daripada jatuh ke dalam perangkap Zionis. Mereka berpikir untuk menciptakan kekacauan," tegasnya.
Iran menuding Israel sebagai otak dibalik pembunuhan Fakhrizadeh. Ia menegaskan kematian Fakhrizadeh tidak akan menghentikan program nuklir mereka, malahan Iran telah melanjutkan eksperimennta.
Saat ini, Teheran memperkaya pengayaan uranium hingga 4,5 persen.
Fakhrizadeh dianggap sebagai ilmuwan yang berada dibalik program nuklir Iran. Para analis membandingkannya dengan Robert Oppenheimer, ilmuwan yang memimpin Proyek Manhattan AS dan menciptakan bom atom dalam Perang Dunia II.
Teheran menyebut ilmuwan mereka tewas dalam penyergapan ala militer yang direncanakan dengan cermat. Media Iran melaporkan ada sebuah truk tua dengan bahan peledak disembunyikan di bawah tumpukan kayu dan meledak dekat sedan yang dibawa sang ilmuwan.
Saat sedan Fakhrizadeh berhenti, setidaknya lima pria bersenjata muncul dan memberondong mobil dengan tembakan cepat. Fakhrizadeh meninggal di rumah sakit setelah dokter dan paramedis mencoba menyelamatkannya.
Tak hanya Fakhrizadeh, pengawalnya pun terluka dalam insiden tersebut.
(FJR)