Rudal itu menghantam tangki bahan bakar di fasilitas Saudi Arabian Oil Co atau biasa disebut Aramco. pada Senin pagi, dan seorang pejabat Kementerian Energi mengatakan serangan itu menyebabkan kebakaran. Fasilitas ini dekat Bandara Internasional King Abdulaziz.
Pada 2015, Houthi merebut Sanaa, ibu kota Yaman. Sejak itu, koalisi yang dipimpin Saudi telah memerangi pemberontak, mengakibatkan bencana kemanusiaan.
Houthi telah menggunakan rudal jelajah terhadap target Arab Saudi sebelumnya melaporkan, dengan PBB dan pejabat Barat menuduh Iran memasok senjata, teteapi tuduhan yang dibantah Teheran.
“Serangan rudal itu pengecut. Serangan tidak hanya menargetkan kerajaan, tetapi juga menargetkan pusat saraf pasokan energi dunia dan keamanan negara itu serta ekonomi global,” jelas Juru Bicara Pasukan Koalisi Saudi, Kolonel Turki al-Maliki, seperti dikutip Yahoo News, Rabu 25 November 2020.
Sebelumnya, juru bicara Houthi, Yahya Saree lewat akun Twitter mengatakan, pasukan mereka menyerang pusat distribusi Aramco menggunakan rudal Quds 2. Saree menambahkan, rudal itu berhasil dikerahkan dalam operasi sebelum diumumkan jatuh dalam wilayah Arab Saudi.
Menurutnya, serangan itu tepat sasaran. Ia memperlihatkan gambar satelit berlabel 'pabrik Saudi Aramco' dalam unggahannya.
(FJR)