Selama akhir pekan, umat Islam menyerukan pemboikotan barang-barang Prancis, sementara ada juga protes jalanan yang marah di seluruh dunia Muslim.
Devlet Bahceli, pemimpin Partai Gerakan Nasionalis Turki dan sekutu Erdogan, mengatakan pada Selasa bahwa Wilders memiliki "hubungan gelap dengan organisasi teroris ".
“Pemimpin Partai Kebebasan yang merosot telah membungkuk begitu rendah untuk menyebut presiden kita seorang teroris. Dia telah menunjukkan siapa sebenarnya teroris, fasis dan barbar,” kata Bahceli kepada parlemen.
Surat kabar pro-pemerintah Turki, Daily Sabah, menerbitkan editorial halaman depan pada Senin menyebut Wilders dan Macron sebagai "dua wajah kebencian, rasisme di Eropa".
Tanggapan Erdogan terhadap Macron dianggap "tidak dapat diterima" oleh beberapa pemimpin Eropa, termasuk Kanselir Jerman Angela Merkel, kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell, serta Rutte.
(FJR)