"Hamas mengutuk eksekusi 13 warga Turki di Gara," katanya, dilansir dari Yeni Safak, Selasa, 16 Februari 2021.
"Kami menyampaikan belasungkawa pada keluarga para martir. Semoga Allah melindungi Turki dari segala jenis kejahatan," imbuhnya.
Asosiasi Cendekiawan Palestina juga mengutuk 'kejahatan teroris berbahaya' tersebut.
Warga negara Turki, yang telah ditawan selama beberapa tahun oleh PKK, dieksekusi oleh kelompok tersebut di Gara, Irak utara selama akhir pekan. Eksekusi tersebut terjadi saat militer Turki melancarkan operasi lintas perbatasan melawan PKK di Irak utara sejak 10 Februari lalu.
Menteri Pertahanan Turki Hulusi Akar mengatakan, 48 militan PKK tewas dalam operasi tersebut.
Akar mengatakan sejumlah warga sipil yang diculik PKK ditemukan tewas di salah satu tempat persembunyian di Gara. Tempat persembunyian itu berhasil direbut militer Turki selama berlangsungnya operasi.
"Saat melakukan pencarian di sebuah gua, kami menemukan jasad 13 warga yang telah diculik," kata Akar.
"Pemeriksaan menunjukkan bahwa 12 warga kami ditembak di bagian kepala, sementara satu lainnya ditembak di bagian pundak," lanjut dia.
Turki berhasil menangkap dua militan PKK dalam kondisi hidup. Menurut keterangan dua militan tersebut, 13 warga sipil Turki diculik di awal berlangsungnya operasi Claw-Eagle 2.
Dalam lebih dari 30 tahun kampanye terornya melawan Turki, PKK bertanggung jawab atas kematian 40.000 orang, termasuk perempuan, anak-anak, dan bayi. Kelompok ini masuk dalam daftar organisasi teroris oleh Turki, Amerika Serikat, dan Uni Eropa.
Amerika Serikat telah mengecam kematian 13 warga Turki di Irak. Namun menurut Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, kecaman tersebut belum cukup keras.
Baca: Erdogan Kecam Respons AS atas Kematian 13 Warga Turki di Irak
(WIL)