Pembukaan Umrah untuk warga asing merupakan bagian dari pelonggaran bertahap yang dilakukan Saudi dalam meredam penyebaran covid-19.
Di bawah pelonggaran pembatasan terbaru, total 80 ribu jemaah diizinkan beribadah di Masjidil Haram, Makkah, pada setiap harinya. Dilansir dari laman Anadolu Agency, Saudi belum memaparkan detail mengenai warga dari negara mana saja yang sudah boleh menunaikan Umrah.
Baca: Kemenag: 26 Ribu Jemaah Penuhi Syarat Usia Umrah di Masa Pandemi
Pada 4 Oktober lalu, otoritas Saudi mengizinkan warga lokal dan warga asing yang sudah berada di dalam negeri untuk menunaikan salat di Masjidil Haram dalam kapasitas 30 persen atau 6.000 orang per hari.
Memasuki tanggal 18 Oktober, Saudi mengizinkan 15 ribu jemaah per hari untuk menunaikan Umrah dan salat di Masjid Nabawi di Madinah.
Karena pandemi covid-19, ibadah Haji tahun ini dibatasi hanya bagi mereka yang sudah ada di Arab Saudi. Sementara calon jemaah Haji dari luar negeri tidak diizinkan masuk ke Saudi.
Sebelumnya, kantor berita Saudi Press Agency (SPA) melaporkan bahwa barikade di sekitar Kakbah dan batu Hajar Aswad akan tetap dipasang. Jemaah Umrah dilarang memegang atau bahkan sekadar mendekati Kakbah, yang merupakan bagian dari kebijakan pembatasan covid-19.
Masjidil Haram, tempat Kakbah berdiri, akan disemprot disinfektan sebanyak 10 kali dalam sehari. Otoritas Saudi telah menyiapkan ruangan karantina untuk mengantisipasi adanya jemaah Umrah yang memperlihatkan gejala-gejala covid-19.
Sejauh ini Arab Saudi mencatat total 347.282 kasus covid-19 dengan 5.402 kematian sejak infeksi pertama terdeteksi di negara tersebut pada Maret lalu.
(WIL)