"Hamas sedang mengembangkan rudal jelajah, bom klaster, dan pesawat tak berawak dengan mesin jet," kata Lieberman, dilansir dari Haaretz, Jumat, 27 November 2020.
"Tahukah Anda apa artinya bagi penduduk Israel jika konflik terjadi? Berapa harga yang akan dibayar? Jika saya menjadi Anda, saya akan memanggil semua (kepala dewan daerah dari komunitas perbatasan Gaza) untuk bertemu Menteri Pertahanan," imbuhnya.
"Menteri Pertahanan harus bisa menjelaskan kepada mereka apa yang ingin ia lakukan untuk melawan rudal jelajah dan bom cluster."
Ia menyebut Menteri Pertahanan Benny Gantz tidak bertanggung jawab. Lieberman mengatakan hari ini di Jalur Gaza setidaknya diproduksi dua rudal dalam sehari.
"Beberapa diantaranya dapat mencapai Hadera," serunya.
Lieberman mengundurkan diri dari posisinya sebagai menteri pertahanan pada 2018 atas gencatan senjata Israel dengan Hamas dan tunjangan bantuan Qatar ke Jalur Gaza.
Pemimpin Yisrael Beitenu ini telah menjadi lawan vokal Presiden Benjamin Netanyahu sejak saat itu. Ia menuduh sang presiden menyerah pada Hamas.
Sementara itu, perbatasan Israel dengan Gaza tetap relatif tenang sejak pandemi virus korona (covid-19). Namun, ketegangan antara Israel dan Hamas tetap ada karena serangan roket dari Gaza.
(FJR)