Dikutip dari Saudi Gazette, Arab Zaudi memperbolehkan semua warganya, warga negara Dewan Kerjasama Teluk (GCC), hingga jemaah asing berusia 12 tahun ke atas untuk melakukan ibadah umrah. Baik berkunjung ke makam Nabi Muhammad SAW, salat di Masjidil Haram di Makkah, hingga Al-Rawdah AlSarif di Masjid Nabawi di Madinah.
Baca: Arab Saudi Buka Pintu Masuk Untuk Indonesia
Jemaah yang ingin melakukan umrah harus mengikuti sejumlah prosedur covid-19 sebelum bisa memasuki wilayah Arab Saudi. Berikut syarat jemaah asing boleh mengikuti ibadah umrah di Arab Saudi:
1. Jemaah dengan segala jenis visa, termasuk Indonesia, boleh masuk Arab Saudi.
2. Jemaah wajib mendaftarkan bukti status vaksin ke platform Qudoom sebelum masuk Arab Saudi.
3. Jemaah yang tiba di Arab Saudi harus mengunduh aplikasi kesehatan milik Arab Saudi, Tawakalna atau Eatmarna, dan memberi keterangan kesehatan.
4. Jemaah harus berstatus sehat dan kebal (telah menerima vaksinasi covid-19) di aplikasi Tawakalna atau Eatmarna.
5. Jemaah harus membuat izin atau pemesanan lewat aplikasi Tawakalna atau Eatmarna. Izin umrah, salat, dan berkunjung harus dibuat dalam aplikasi tersebut.
Kemenag Siapkan Karantina Jemaah Umrah
Kementerian Agama (Kemenag) terus menyiapkan pemberangkatan kloter 1 ibadah umrah pada 23 Desember 2021. Kemenag masih harus menentukan pihak yang bertanggung jawab atas kewajiban karantina selama tiga hari bagi calon jemaah.Kemenag menyebut jemaah yang mendapatkan vaksin yang tidak diakui oleh Arab Saudi bakal dikarantina di Indonesia. Arab Saudi hanya mengakui empat jenis vaksin.
“Jemaah Umrah Indonesia yang menggunakan empat vaksin yang diakui Arab Saudi tidak harus melakukan karantina, yaitu vaksin AstraZeneca, Pfizer, Johnson & Johnson, dan Moderna. Ini sampai di Arab Saudi langsung umrah tanpa dikarantina,” jelas Direktur Bina Umrah & Haji Khusus Kemenag Nur Arifin dalam tayangan Metro Siang di Metro TV, Rabu, 15 Desember 2021.
Baca: Kemenag Berangkatkan 240 Jemaah Umrah Gelombang Pertama pada 23 Desember Mendatang
(CIN)