Dilansir dari laman RT pada Senin, 30 November 2020, seorang komandan IRGC dan tiga pengawalnya dikabarkan tewas usai mobil mereka terkena serangan drone di sekitar perbatasan Suriah-Irak.
Drone melancarkan serangan usai komandan senior IRGC itu memasuki Suriah via perlintasan perbatasan Al Qaim dari Irak. Terdapat pula beberapa laporan bahwa keempat korban tewas telah dibawa ke sebuah rumah sakit di Baghdad, Irak.
Sejauh ini Iran belum mengonfirmasi maupun membantah mengenai laporan serangan tersebut.
Jumat kemarin, Fakhrizadeh tewas diserang di kota Absard. Iran menyalahkan Israel atas pembunuhan tersebut.
Baca: Iran Tuduh Israel Bunuh Ilmuwan Nuklir dari Jarak Jauh
Berbicara dalam prosesi pemakaman Fakhrizadeh pada Senin, Menteri Pertahanan Iran Brigadir Jenderal Amir Hatami mengatakan, kejahatan yang menimpa ilmuwan ternama itu tidak akan dibiarkan begitu saja.
Pada 3 Januari lalu, Amerika Serikat membunuh Jenderal Qassem Soleimani, pemimpin pasukan Quds asal Iran. Soleimani tewas dalam serangan drone tak lama usai dirinya meninggalkan Bandara Internasional Baghdad. Soleimani disebut harus dibunuh karena tengah merencanakan serangan terhadap AS.
Kematian Soleimani menandai memburuknya hubungan antara Iran dan AS. Iran membalas kematian Soleimani dengan meluncurkan serangkaian serangan terhadap pasukan AS yang berbasis di Irak.
Mengenai kematian Fakhrizadeh, Presiden Iran Hassan Rouhani bertekad membalas dendam di "waktu yang tepat."
(WIL)