“Latihan ‘2022 Marine Security Belt’ atau ‘Sabuk Keamanan Laut 2022’ akan berlangsung di utara Samudera Hindia dan merupakan latihan angkatan laut gabungan ketiga antara ketiga negara,” ujar Mostafa Tajoldin kepada ISNA, seperti dikutip Channel News Asia, Kamis 20 Januari 2022.
 
Sejak menjabat Juni lalu, Presiden Iran Ebrahim Raisi telah mengejar kebijakan “condong ke timur" untuk memperdalam hubungan dengan Tiongkok dan Rusia. Teheran bergabung dengan Organisasi Kerjasama Shanghai pada bulan September, sebuah badan keamanan Asia tengah yang dipimpin oleh Beijing dan Moskow.
Menteri Luar Negeri Hossein Amirabdollahian mengunjungi Tiongkok minggu lalu dan Presiden Iran bertemu dengan mitranya dari Rusia di Moskow pada Kamis.
“Tiongkok, Rusia dan Iran memulai latihan angkatan laut bersama pada 2019, dan akan melanjutkannya di masa depan,” imbuh Tajoldin.
"Tujuan dari latihan ini adalah untuk memperkuat keamanan dan fondasinya di kawasan, dan untuk memperluas kerja sama multilateral antara ketiga negara untuk bersama-sama mendukung perdamaian dunia, keamanan maritim, dan menciptakan komunitas maritim dengan masa depan bersama," kata pejabat Iran itu kepada ISNA.
Baik angkatan laut dari angkatan bersenjata Iran dan Garda Revolusi akan mengambil bagian dalam latihan, yang mencakup berbagai latihan taktis seperti menyelamatkan kapal yang terbakar, melepaskan kapal yang dibajak, dan menembak sasaran udara di malam hari.
(FJR)