Iran menuduh musuh bebuyutan Israel berusaha menabur ‘kekacauan’ dengan membunuh Mohsen Fakhrizadeh yang berusia 59 tahun. Negeri Mullah juga secara tegas menyiratkan bahwa negara Yahudi itu bertindak dengan restu AS.
Baca: Pembunuhan Fakhrizadeh, Warga Iran Bakar Bendera AS dan Israel.
Washington belum secara resmi mengomentari operasi tersebut, di mana orang-orang bersenjata menargetkan mobil Fakhrizadeh di jalan di luar Teheran.
Tetapi Presiden Donald Trump telah me-retweet komentar orang lain tentang insiden itu. Termasuk setidaknya satu yang mengatakan bahwa ilmuwan itu telah "dicari selama bertahun-tahun oleh Mossad," badan intelijen Israel.
Trump pada 2018 menarik AS dari perjanjian nuklir multinasional dengan Iran, alih-alih meluncurkan kampanye ‘tekanan maksimum’ yang tampaknya akan dia kejar sampai dia meninggalkan jabatannya pada Januari.
Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo, yang baru-baru ini mengunjungi Israel, pada Jumat mengumumkan sanksi ekonomi baru terhadap beberapa perusahaan Tiongkok dan Rusia yang dituduh mendukung program rudal Iran.
"Pemerintahan ini akan tetap berkuasa hingga 20 Januari dan akan terus menjalankan kebijakannya," kata seorang pejabat senior AS yang bepergian dengan Pompeo saat singgah di Abu Dhabi, Minggu.
"Saya berharap bahwa pengaruh yang diperoleh pemerintah dengan bekerja sangat keras ini akan digunakan dengan tujuan baik untuk membuat Iran, sekali lagi, mulai berperilaku seperti negara normal,” sebut pejabat yang tidak ingin disebutkan namanya, seperti dikutip AFP, Senin 30 November 2020.
Tindak pidana
Tetapi bagi beberapa pengamat Amerika Serikat, pembunuhan Fakhrizadeh adalah tindakan berbahaya yang melemahkan niat Biden untuk menawarkan Iran "jalan yang kredibel kembali ke diplomasi”. Tawaran itu dimaksudkan sebagai langkah agar Amerika Serikat bergabung kembali dengan perjanjian nuklir.Mantan kepala CIA John Brennan menulis twitt Jumat bahwa pembunuhan ilmuwan itu adalah "tindakan kriminal dan sangat sembrono”.