"Pembunuhan (guru di Prancis) Samuel Paty memicu kampanye, kami ingin menunjukkan dukungan kami untuk keluarganya dan kebebasan berbicara," Pernille Vermund, pemimpin Nye Borgerlige (The New Right), mengatakan kepada AFP, Senin 2 November 2020.
Partai anti-imigrasi ini menguasai empat dari 179 kursi di parlemen Denmark. Di situsnya, partai tersebut meluncurkan penggalangan dana untuk "menerbitkan iklan dengan gambar Charlie Hebdo di surat kabar Denmark".
Di kalangan media Denmark, inisiatif itu disambut dengan tanggapan beragam. Poul Madsen, editor tabloid Extrabladet mengatakan mereka hanya akan memutuskan iklan ketika mereka melihatnya dan 'tidak sebelumnya'.
"Kami mengutuk terorisme Muslim dan 100 persen mendukung Prancis, pembunuhan dan kebebasan berbicara. Tetapi selalu dengan hati-hati memperhatikan karyawan kami dan mereka yang sangat rentan," tulis Madsen di Twitter.
Vermund mengatakan dia "sama sekali tidak yakin akan mungkin" untuk menerbitkan gambar-gambar itu.
“Tetapi sebagai seorang politisi, kewajiban saya adalah bahwa perkembangan masyarakat mengarah pada lebih banyak kebebasan berbicara, bukan kurang,” kata Vermund.
Kartun yang menggambarkan Nabi Muhammad diterbitkan oleh harian Denmark, Jyllands-Posten pada 2005. Hal ini menyebabkan protes dan kemarahan yang meluas di antara banyak umat Muslim, yang melarang penggambaran Nabi.
Mingguan satir Prancis Charlie Hebdo, seperti surat kabar Eropa lainnya, kemudian menerbitkannya kembali pada tahun 2006 untuk membela kebebasan berbicara.
Pada 2015, surat kabar itu menjadi sasaran serangan militan yang menewaskan 12 orang, di antaranya jurnalis dan kartunis.
(FJR)