Kerja sama ekonomi turut dibahas Menteri Luar Negeri Retno Marsudi selama kunjungan kerjanya di Amerika Serikat. Menlu menyebutnya pentingnya upaya meningkatkan perdagangan dan investasi.
 
“AS menyambut baik adanya Omnibus Law yang diharapkan akan dapat menarik lebih banyak investor AS ke Indonesia,” ujar Menlu Retno, dalam keterangan virtual, Kamis 5 Agustus 2021.
“Di bidang perdagangan saya sampaikan pentingnya terus dibahas usulan Indonesia mengenai Limited Trade Agreement dan pentingnya fasilitas GSP (Generalized System of Preferences),” imbuhnya.
GSP merupakan fasilitas perdagangan berupa pembebasan tarif bea masuk, yang diberikan secara unilateral oleh Pemerintah AS kepada negara-negara berkembang di dunia sejak 1974. Indonesia pertama kali mendapatkan fasilitas GSP dari AS pada 1980.
Tidak hanya ekonomi, kolaborasi Indonesia dan AS dalam menghadapi perkembangan di kawasan dan global turut menjadi perhatian. Isu Myanmar, Afghanistan, kerja sama konkret Indo-Pasifik serta perubahan iklim menjadi perhatian lebih.
Namun yang terpenting dalam pertemuan ini adalah kesempatan Indonesia untuk membahas keketuaan di G20. Dimana AS memberikan dukungan penuh bagi tema utama Indonesia “recover together, recover stronger”.
“Tema tersebut diarahkan untuk membangun pemulihan paska pandemi yang inklusif, green dan sustainable,” tegas Menlu.
Sebagai negara demokrasi dan ekonomi terbesar di Asia Tenggara, kemitraan strategis yang kuat dengan Indonesia akan memberikan nilai tambah yang signifikan bagi keterikatan AS di kawasan.
Sejak awal inagurasi Presiden Joe Biden dan Wakil Presiden Kamala Harris, Indonesia telah menaruh harapan besar pada AS. Presiden Joko Widodo secara khusus berkomitmen melanjutkan kemitraan strategis. Tidak saja untuk kepentingan dua negara namun untuk dunia yang lebih baik.
Menlu menambahkan, tentunya Indonesia menyambut baik meningkatnya engagement AS di kawasan. Harapan Indonesia menurut Menlu perempuan pertama Indonesia itu, engagement Indonesia-AS ini akan memberikan kontribusi bagi penciptaan perdamaian, stabilitas dan kesejahteraan kawasan.
(FJR)