"Tahun ini, 2020, menjadi tahun yang sangat berbeda. Konflik, perubahan iklim, dan covid-19 telah menciptakan tantangan kemanusiaan terbesar sejak Perang Dunia II," kata Guterres, dilansir dari laman Tass pada Rabu, 2 Desember 2020.
"Jumlah orang yang berisiko kelaparan bertambah dua kali lipat. Ratusan juta anak-anak sudah tidak bersekolah. Level kemiskinan ekstrem meningkat untuk kali pertama dalam 22 tahun terakhir," sambungnya.
Baca: PBB Sebut Pandemi Covid-19 Krisis Ganda Bagi Warga Miskin
Guterres mengajak komunitas global untuk membantu mereka yang berada dalam kelompok paling rentan dalam menjalani tahun penuh tantangan ini.
Uang USD35 miliar yang diserukan Guterres diharapkan dapat dipakai untuk menyalurkan paket bantuan untuk 160 juta orang-orang paling rentan di seluruh dunia.
Ia juga menekankan pentingnya "membahas akar-akar masalah yang memicu krisis kemanusiaan," yang salah satunya adalah konflik.
"Saya menyerukan kepada semua pihak untuk mendukung seruan saya menuju gencatan senjata berskala global di akhir 2020," pungkas Guterres.
Berdasarkan data terbaru Johns Hopkins University pada Rabu ini, total kasus covid-19 di kancah global telah melampaui 63,7 juta dengan 1,4 juta lebih kematian dan 40.956.716 pasien sembuh.
Amerika Serikat, India, dan Brasil masih menjadi negara teratas dalam jumlah kasus dan kematian akibat covid-19.
(WIL)