Fauci mengatakan efek vaksin Covid-19 di AS belum terlalu terlihat, sementara di Israel sudah memperlihatkan tanda-tanda menggembirakan.
"Saya rasa vaksin (Covid-19) belum berdampak besar karena jumlah warga yang divaksinasi juga belum begitu banyak. Tapi kita bergerak ke arah yang lebih baik pada setiap harinya," kata Fauci, dikutip dari laman Arutz Sheva pada Rabu, 24 Februari 2021.
"Bertolak belakang, Israel telah melakukan pekerjaan yang luar biasa terlepas dari jumlah populasinya," sambung dia.
Pekan kemarin, Fauci menyebut kesuksesan vaksinasi Covid-19 merupakan bukti dari efektivitas sebuah vaksin. Dalam program vaksinasi di Israel, vaksin yang digunakan adalah produk buatan perusahaan Pfizer bersama BioNTech.
"Saat melihat jumlah vaksinasi per 100 orang, Israel ada di peringkat atas, dengan 78 dosis per 100 orang. Sementara Amerika Serikat baru 16,7 dosis per 100 orang," sebut Fauci.
Sebelumnya, sebuah studi di Israel menunjukkan bahwa tingkat efikasi dosis pertama vaksin Pfizer mencapai 85 persen. Jika ditambah dosis kedua, maka angkanya dapat menjadi di atas 95 persen.
Israel menyebut orang yang telah mendapat dua dosis Pfizer kemungkinan besar mampu menghalau infeksi Covid-19.
Masih mengenai vaksinasi, Fauci mengatakan bahwa Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) mungkin akan "segera" merilis panduan terbaru bagi individu yang telah menerima dua dosis vaksin Covid-19. Menurutnya, CDC akan merilis panduan usai "memeriksa data-data" dan mengembangkan sebuah "rekomendasi berbasis sains."
Fauci tidak menyebut tanggal pasti keluarnya panduan CDC, serta dua dosis vaksin apa yang dimaksud. Saat ini AS baru mengeluarkan izin penggunaan untuk vaksin Pfizer dan Moderna.
Baca: Studi Israel Sebut Dosis Pertama Pfizer Efektif Hingga 85 Persen
(WIL)