"Sejauh ini tidak ada dendam. Saya tidak mengharapkannya," kata dia dalam wawancara di NBC News, Rabu, 25 November 2020.
Trump akhirnya setuju untuk mengizinkan proses transisi formal dimulai pada Senin lalu, hampir tiga pekan usai pemilihan presiden. Namun, ia tetap menolak untuk mengaku kalah.
Malahan, Trump terus mengulang klaim yang tidak berdasar bahwa pemungutan suara 3 November lalu itu 'dicurangi'.
Dalam wawancara tersebut, Biden mengatakan ia belum berbicara dengan presiden. Namun, ia tidak berharap awal masa jabatannya akan terpengaruh penundaan dalam memulai transisi.
"Ini awal yang lambat, tapi ini sudah dimulai. Masih ada dua bulan lagi untuk pergi. Jadi saya merasa baik tentang kemampuan untuk dapat meningkatkan kecepatan," imbuhnya.
Mantan wakil presiden era Barack Obama ini mengatakan, ada rencana baginya untuk bertemu dengan gugus tugas virus korona (covid-19) di Gedung Putih mengenai distribusi dan akses vaksin.
Selain mendapat Pembaruan Harian Kepresidenan, Biden juga sekarang dapat mengakses pejabat pemerintah utama dan dana jutaan dolar saat ia bersiap untuk mengambil alih pada 20 Januari tahun depan.
Ia dengan tegas mengatakan masa jabatannya tidak akan menjadi 'masa jabatan Obama yang ketiga'. "Karena kami menghadapi dunia yang sama sekali berbeda dari yang kami hadapi dalam pemerintahan Obama-Biden," terangnya.
Biden dengan tegas mengatakan AS kembali dan siap untuk memimpin dunia. Ia juga telah mengumumkan enam orang yang akan membantunya dalam pemerintahan.
(FJR)