Kepada televisi Rossiya-1, Putin menegaskan akan bekerja dengan siapa pun yang menjadi Presiden AS. Tetapi tidak akan memberi selamat kepada pemenang sampai semua perselisihan hukum rampung atau salah satu kandidat menyerah.
"Kami akan bekerja dengan siapa saja yang memiliki kepercayaan dari rakyat Amerika," kata Putin dalam wawancara kepada Rossiya-1, yang dikutip The New York Post, Senin 23 November 2020.
"Tapi kepercayaan itu hanya bisa diberikan kepada kandidat yang kemenangannya diakui oleh partai lawan, atau setelah hasilnya dikonfirmasi dengan cara yang sah dan legal."
Putin menjadi salah satu dari segelintir pemimpin dunia yang belum memberi selamat kepada Joe Biden. Ditanya apakah penolakannya untuk mengakui Presiden Trump atau mantan wakil presiden itu akan membahayakan hubungan AS-Rusia.
“Tidak ada yang dirusak, semuanya sudah hancur,” tegas Putin.
Donald Trump sendiri telah menolak untuk mengakui pemilu dan terus melakukan tindakan hukum di sejumlah negara bagian untuk mencoba membatalkan hasil pemilu 3 November.
Sementara Biden memenangkan 306 suara Electoral College - melebihi 270 suara elektoral yang dibutuhkan untuk mengklaim kemenangan. Trump hanya memenangkan 232 Electoral College.
(FJR)