Api juga menghanguskan sederet bus yang terparkir di kawasan industri.
Dikutip dari laman ABC News pada Sabtu, 27 Februari 2021, kawasan industri yang terbakar meliputi sebuah lapangan kayu, bisnis transportasi, dan pabrik kasur.
Jimmy Valadez, pemilik pabrik kasur di kawasan industri Compton, mengatakan bahwa bisnis keluarganya sudah hilang dilalap api.
"Ada dua gudang penuh dengan barang. Kini semua produk keluarga saya sudah hilang. Separuh properti kami juga hilang," tutur Valadez kepada KNBC-TV.
Saluran televisi KABC-TV melaporkan adanya sejumlah bangunan yang hangus dan rata dengan tanah di lokasi kejadian. Api juga menghanguskan lebih dari 12, merusak beberapa transformer, dan menumbangkan sejumlah tiang listrik.
Dinas pemadam kebakaran menghabiskan waktu sekitar tiga jam untuk mengendalikan kobaran api. Dinas Pemadam Kebakaran Compton mengaku sempat menghadapi kendala tekanan air saat mencoba memadamkan kebakaran.
Hingga pukul 07.45, kebakaran di kawasan industri Compton sudah mulai "terkendali." Sejauh ini tidak ada laporan korban jiwa maupun luka dalam kebakaran tersebut.
Baca: Tragis, 6 Orang Tewas Akibat Kebocoran Nitrogen Cair di Pabrik Unggas
Otoritas setempat masih menginvestigasi penyebab kebakaran, apakah diakibatkan kerusakan teknis, kesalahan manusia, atau faktor-faktor lainnya.
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Compton, Jim McCombs, menduga kebakaran berasal dari salah satu gang di kawasan industri. Sementara warga setempat mengatakan aktivitas di wilayah tempat tinggal tunawisma di sekitar lokasi mungkin menjadi penyebab kebakaran.
"Ada beberapa tunawisma menyalakan api untuk menghangatkan diri," ucap seorang warga bernama Christian Hernandez kepada KNBC-TV.
(WIL)