“Kekerasan yang kita lihat kemarin di gedung DPR negara kita mengerikan, tercela dan bertentangan dengan cara Amerika. Kami mengutuknya, presiden dan pemerintahan ini sekuat mungkin,” ujar Sekretaris Pers Gedung Putih Kayleigh McEnany, seperti dikutip AFP, Jumat 8 Januari 2021.
"Mereka yang bekerja di gedung ini bekerja untuk memastikan transisi kekuasaan yang tertib," katanya.
Namun McEnany tidak menjawab pernyataan yang diajukan para wartawan. Trump tidak secara pribadi mengutuk tindakan massa dan tidak pernah terlihat atau terdengar di depan umum sejak memposting video yang mendesak para pendukungnya yang menyerbu Capitol untuk "pulang."
Twitter menghapus video -,yang menyebabkan Trump mengulangi klaim palsu penipuan pemilu dan menyatakan simpati terhadap para perusuh,- dan menonaktifkan akun Twitter-nya.
Manajer media sosial Trump, Dan Scavino, memposting pernyataan di Twitter Kamis pagi, setelah Kongres kembali ke Capitol dan mensertifikasi kemenangan Biden. Setelah itu Trump baru mengatakan dia akan memastikan "transisi yang tertib" meskipun dia membantah hasil pemilihan.
“Apa yang kami lihat kemarin adalah sekelompok perusuh yang kejam yang merongrong hak-hak Amandemen Pertama yang sah dari ribuan orang yang datang dengan damai agar suaranya didengar di ibu kota negara kami,” kata McEnany.
"Mereka yang mengepung dengan kejam ibu kota kami adalah kebalikan dari semua yang diperjuangkan oleh pemerintahan ini,” tegasnya.
Penyerangan ini mendapat kecaman dari berbagai pihak, termasuk para mantan presiden AS, seperti Barack Obama dan Bill Clinton. Bahkan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson menyebut sebagai sosok yang patus dipersalahkan atas serangan itu.
(OGI)