Di tengah situasi seperti saat ini, Serbia bahkan menawarkan vaksin Covid-19 kepada turis asing dari manapun yang dapat masuk ke negara tersebut.
Dikutip dari laman Gulf Today pada Minggu, 4 April 2021, tawaran ini kemudian memicu gelombang ribuan "turis vaksin" dari beberapa negara tetangga.
Menurut keterangan pemerintah Serbia, hanya sekitar seperempat dari total populasi Serbia yang sudah mendaftarkan diri untuk mengikuti vaksinasi. Sementara sisanya cenderung menolak vaksinasi Covid-19 atas berbagai alasan.
Dalam dua pekan terakhir di bulan Maret, total warga Serbia yang menerima dosis pertama vaksin Covid-19 menurun menjadi sekitar 12 ribu per hari. Angka tersebut berkisar separuh dari periode sama satu bulan sebelumnya.
Untuk mendorong warga Serbia agar mau divaksinasi, pemerintah bahkan meminta masyarakat untuk datang ke pusat vaksinasi walau belum pernah mendaftar.
"Saya mohon kepada kalian semua, tolong terima vaksin kalian," ujar Presiden Serbia Aleksandar Vucic.
Di saat benua Eropa memiliki cukup vaksin Covid-19, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) khawatir masih ada banyak negara miskin yang belum menerima pasokan. Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres sempat geram karena banyak pasokan vaksin Covid-19 berada di negara-negara maju.
COVAX, inisiatif yang digagas Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) beserta beberapa mitranya, mencoba mengatasi masalah kesenjangan vaksin. Namun skema ini juga membutuhkan aliran dana dari negara-negara donor dalam hal pengadaan vaksin Covid-19.
Baca: CanSino Tawarkan Jutaan Dosis Vaksin Covid-19 ke COVAX
(WIL)