Tiap 31 Oktober, para anak-anak akan mendatangi rumah tetangga untuk meminta permen atau cemilan manis. Selain itu, dekorasi dengan dominasi labu juga turut memeriahkan momen ini.
Asal usul Halloween
Dilansir dari National Geographic, Halloween diperkirakan berasal dari Hari Tahun Baru Celtic bernama Samhain, yang jatuh pada 1 November, yang diperingati sejak 2.000 tahun lalu. Setan, peri, dan roh orang mati diperkirakan berjalan di Bumi pada malam sebelumnya ketika jarak antara dunia yang hidup dan mati sangat tipis.Pada momen ini, bangsa Celtic yang berasal dari Eropa ini menyalakan api unggun dan memberikan hadiah makanan, berharap untuk memenangkan hati para arwah mereka yang telah meninggal pada tahun lalu. Mereka juga menyamar menggunakan kostum agar arwah orang mati tidak mengenali mereka.

Tiga gadis menggunakan kostum untuk menyambut Halloween di kawasan College Hill di Cincinnati, Ohio, AS, 1929. Foto: Felix Koch/Cincinnati Museum Center/Getty Images
Samhain kemudian berubah menjadi All Saints' Day atau All Hallows' Day pada abad ketujuh. Para pemimpin Kristen juga menjadikannya sebagai hari libur.
Tradisi malam sebelumnya terus dilakukan dimana mereka menyalakan api unggun, menggunakan kostum, dan parade dengan nama baru All Hallows' Eve. Kemudian, peringatan tersebut menjadi Halloween.
Halloween masuk Amerika Serikat
Imigran Eropa kemudian membawa Halloween ke Amerika Serikat. Perayaan itu menjadi populer pada 1800-an, ketika imigrasi Irlandia-Amerika meledak.Baca: Sejumlah Fakta Mengenai Halloween yang Mungkin Belum Kamu Ketahui
Kebiasaan dan kepercayaan pun makin melebur, antara kebudayaan Halloween dengan tradisi pertanian setempat. Artinya, Halloween dianggap okultisme namun tetap membumi pada panen musim gugur.
Selama bertahun-tahun, lhari libur itu menjadi waktu bagi anak-anak untuk berdandan seperti hantu yang pernah ditakuti nenek moyang mereka.
(SYN)