Konflik antara Armenia dan Azerbaijan yang meletus pada akhir September lalu telah berakhir melalui gencatan senjata. Turki dan Rusia bertekad akan terus menjaga keberlangsungan gencatan senjata ini.
"Negosiasi sudah selesai untuk detail teknis meliputi prinsip-prinsip dasar operasi gabungan Turki-Rusia. Perjanjian sudah disepakati," ujar komunike gabungan Turki dan Rusia, dikutip dari laman Tass.
Ankara tidak memaparkan detail lanjutan yang terkandung dalam perjanjian tersebut.
Pada 9 November, Presiden Rusia Vladimir Putin, Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev, dan Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan menandatangani perjanjian gabungan mengenai gencatan senjata penuh untuk wilayah Nagorno-Karabakh.
Dalam perjanjian itu, pasukan Azerbaijan dan Armenia akan tetap berada di posisi masing-masing, sementara pasukan penjaga perdamaian Rusia akan dikerahkan ke Nagorno-Karabakh.
Dua hari berselang usai penandatanganan, Rusia dan Turki sepakat membuat pusat pemantau gencatan senjata. Sebuah memorandum telah ditandatangani menyusul telekonferensi antara Menhan Rusia Sergey Shoigu dan Menhan Turki Hulusi Akar.
Baca: Empat Warga Azerbaijan Tewas Terkena Ranjau Armenia
(WIL)