"Kami bersedia melangkah di jalan baru bersama pemerintah Joe Biden dalam hubungan kerja sama berbasis rasa hormat, dialog, komunikasi, dan pemahaman," tutur Maduro kepada awak media.
"Venezuela siap membuka lembaran baru dengan pemerintahan AS," lanjutnya, dikutip dari laman Al Arabiya pada Minggu, 24 Januari 2021.
Trump telah menjatuhkan serangkaian sanksi ekonomi kepada Venezuela, termasuk embargo minyak sejak 2019. Sanksi dijatuhkan dalam upaya menggulingkan Maduro yang dilabeli Trump sebagai diktator.
Setelah hubungan antara AS dan Venezuela memburuk dalam beberapa tahun terakhir, keduanya resmi memutuskan hubungan diplomatik pada 23 Januari 2019. Pemutusan dilakukan usai AS mengakui tokoh oposisi Juan Guaido sebagai presiden interim Venezuela.
Baca: Maduro Klaim Tangkap Mata-Mata AS di Kilang Minyak Venezuela
Saat Biden dinyatakan menang dalam pemilihan umum AS pada November tahun lalu, Maduro mengucapkan selamat. Ia mengatakan bahwa Venezuela "siap melakukan dialog dengan rakyat dan pemerintah AS."
Sejumlah analis meyakini pemerintahan Biden akan mengambil pendekatan yang lebih moderat terhadap Venezuela. AS juga diyakini akan mendukung proses mediasi internasional untuk transisi menuju pemerintahan baru Venezuela.
Namun dalam persidangan konfirmasi di Senat beberapa hari lalu, nominasi Biden untuk posisi Menteri Luar Negeri, Antony Blinken, menyebut Maduro sebagai "diktator brutal." Blinken juga mengatakan bahwa dirinya mendukung kebijakan Trump yang mengakui Guaido sebagai presiden interim.
Menurut data Perserikatan Bangsa-Bangsa, lebih dari lima juta warga Venezuela telah meninggalkan negaranya sejak 2015 dalam upaya melarikan diri dari krisis politik dan ekonomi.
(WIL)