Trump juga memberikan lampu hijau kepada GSA untuk "melakukan apapun yang perlu dilakukan" demi kepentingan negara.
Baca: Transisi Pemerintahan Trump ke Biden Akhirnya Dapat Dimulai
"GSA telah menyebut presiden terpilih Joe Biden dan wakil presiden terpilih Kamala Harris sebagai dua tokoh yang kemungkinan besar merupakan pemenang pemilu, dengan membuka akses sumber daya dan dukungan yang diperlukan untuk menjalankan transfer kekuasaan secara mulus dan damai," ungkap tim Biden, dilansir dari laman TRT World pada Selasa, 24 November 2020.
Kepala GSA Emily Murphy sempat mendapat kritik dan kecaman karena menunda pembukaan akses transisi sejak pemilu AS pada 3 November. Dalam suratnya, ia membantah secara sengaja telah menunda proses tersebut.
"Saya menjalankan peran ini dengan serius, dan karena ada beberapa isu hukum dan sertifikasi hasil pemilu, saya baru bisa mengirimkan surat hari ini untuk memastikan semua sumber daya dan layanan-layanannya tersedia untuk Anda," tulis Murphy.
Ia menegaskan segala keputusan yang diambilnya bersifat independen dan tidak dipengaruhi pihak manapun, termasuk Gedung Putih.
Dalam pernyataannya, Murphy mengaku sempat mendapat sejumlah ancaman via telepon, secara daring, dan juga melalui surat elektronik. Ancaman dilayangkan kepada keluarga, staf, dan bahkan hewan peliharaan Murphy.
Meski mengizinkan Murphy melakukan apa yang perlu dilakukan, Trump menegaskan bahwa gugatan hukum dalam pemilu AS masih tetap berjalan.
"Perjuangan kami masih berlanjut. Kami akan terus berjuang, dan saya yakin kita akan menang," ungkap Trump, merujuk pada serangkaian gugatan hukum yang bertujuan membalikkan hasil pemilu AS.
(WIL)