"Kami sedang berdiskusi dengan ototritas nasional (Rusia) untuk mengumpulkan lebih banyak informasi dan menilai dampak kesehatan masyarakat dari kasus ini," tutur juru bicara WHO, dilansir dari Asia Plus, Senin, 22 Februari 2021.
"Jika dikonfirmasi, ini akan menjadi pertama kalinya H5N8 menginfeksi manusia," tambah jubir tersebut.
Baca: Rusia Deteksi Kasus Perdana Flu Burung H5N8 di Tubuh Manusia
Kepala Pengawas Sanitasi Rusia, Anna Popova mengatakan para ilmuwan di laboratorium Vektor telah mengisolasi materi genetik varian tersebut dari tujuh pekerja di sebuah peternakan unggas di Rusia selatan. Di wilayah itu, tercatat adanya wabah di antara para unggas sekitar Desember lalu.
"Para pekerja tidak menderita penyakit kesehatan yang serius (karena virus)," katanya.
Popova memuji "temuan penting" laboratorium Vektor Rusia, yang telah mengisolasi material genetik H5N8 dari tujuh pekerja yang terinfeksi.
"Temuan mengenai mutasi ini, saat virus terssebut masih belum mendapatkan kemampuan menyebar dari manusia ke manusia, memberikan kita semua waktu untuk bersiap menghadapi mutasi selanjutnya," kata Popova.
Lewat temuan di laboratorium Vektor, jajaran ilmuwan Rusia kini dapat mulai mengembangkan sistem tes virus H5N8.
WHO menekankan bahwa para pekerja Rusia "tanpa gejala" dan tidak ada penularan lanjutan dari manusia ke manusia yang dilaporkan.
Varian flu burung H5N8 telah ditemukan di Eropa, Asia Selatan, Asia Timur, Timur Tengah dan Afrika Utara dalam beberapa bulan terakhir, tanpa ada kasus infeksi pada manusia yang terdeteksi hingga munculnya laporan dari Rusia.
(WIL)