"Pagi ini, saya telah berbicara dengan Kepala Staf Gabungan Mark Milley dalam mendiskusikan berbagai langkah dalam mengantisipasi perilaku tak stabil presiden, seperti mengakses kode nuklir atau memerintahkan serangan nuklir," tulis Pelosi dalam sebuah surat yang diedarkan ke jajaran koleganya.
"Sikap presiden saat ini sangat berbahaya, dan kita harus melakukan segala cara dalam melindungi masyarakat dan demokrasi Amerika," lanjutnya, dikutip dari laman Yeni Safak pada Sabtu, 9 Januari 2021.
Belum diketahui apa respons Milley terhadap permintaan Pelosi.
Lima orang tewas, termasuk seorang polisi, saat massa pendukung Trump menerobos masuk Gedung Capitol pada Rabu kemarin. Alih-alih menurunkan ketegangan, Trump menyebut massa pendukungnya di Gedung Capitol sebagai "patriot."
Akun Twitter milik Trump pun dikunci selama 12 jam karena dianggap meresahkan. Selang beberapa hari, akun Twitter Trump ditutup permanen.
Selain berbicara dengan Miller, Pelosi juga berencana mengajukan mekanisme pemakzulan terhadap Trump pada Senin mendatang. Ini akan menjadi percobaan kedua Demokrat dalam memakzulkan Trump.
Pada 2019, DPR AS berhasil memakzulkan Trump, walau pada akhirnya terhenti di level Senat yang dikuasai Partai Republik.
Karena masih dikuasai Republik, langkah pemakzulan kedua kemungkinan juga akan berakhir gagal. Sejumlah pihak menilai upaya Demokrat ini hanya bersifat simbolis sebagai bentuk kecaman terhadap sikap Trump atas kericuhan di Gedung Capitol.
Baca: Demokrat akan Coba Makzulkan Lagi Donald Trump
(WIL)