Izin penggunaan darurat memungkinkan Pemerintah Brasil memulai program vaksinasi nasional, yang meliputi penggunaan 6 juta dosis CoronaVac, vaksin buatan Sinovac.
"Ini adalah momen kewaspadaan, kesatuan, dan kerja keras. Hanya ada satu musuh," ujar pemimpin Anvisa, Antonio Barra Torres.
"Peluang terbaik kita dalam perang ini muncul saat terjadinya perubahan dalam perilaku sosial masyarakat. Tanpa hal tersebut, kemenangan tak akan bisa tercapai, bahkan jika kita memiliki vaksin," lanjutnya, dikutip dari laman Xinhua pada Senin, 18 Januari 2021.
Baca: Turki Setujui Penggunaan Darurat Vaksin Covid-19 Sinovac
Torres memimpin pertemuan Anvisa yang disiarkan langsung di televisi. Anvisa kemudian mengeluarkan izin darurat usai menganalisis permohonan dari dua pengembang vaksin tersebut.
Brasil berada di urutan kedua dunia dalam hal kematian akibat covid-19, yang angkanya mencapai 209.296 pada Sabtu kemarin. Untuk jumlah infeksi covid-19, Brasil berada di urutan ketiga dengan 8,4 juta kasus setelah Amerika Serikat dan India.
Gubernur Sao Paulo, Joao Doria, mengapresiasi keluarnya izin darurat dari Anvisa. "Brasil sedang bergegas dalam menyelamatkan banyak nyawa," tulisnya di Twitter.
Izin penggunaan darurat Sinovac juga telah dikeluarkan Badan dan Pengawas Obat Makanan (BPOM). Program vaksinasi di Indonesia pun dimulai beberapa hari lalu, dengan Presiden Joko Widodo sebagai penerima pertamanya.
(WIL)