Perdana Menteri Boris Johnson mengatakan, langkah ini merupakan sebuah "tonggak sejarah signifikan" dalam program vaksinasi di Inggris. Dilansir dari laman BBC, pernyataan PM Johnson disampaikan saat 10 pusat vaksinasi massal dibuka di sejumlah wilayah di Inggris.
Mulai Senin ini, 18 Januari 2021, Inggris juga mulai menutup semua koridor perjalanannya untuk melindungi diri dari "varian baru covid-19 yang belum teridentifikasi."
Perluasan program vaksinasi ke grup ketiga dan keempat ini akan dilakukan usai Inggris telah menyuntikkan sekitar 3,8 juta vaksin kepada warga di seantero negeri. Lebih dari 3,4 juta orang di Inggris telah dinyatakan positif covid-19 sejak pandemi dimulai.
"Orang-orang berusia di atas 80 tahun dan tenaga kesehatan tetap harus diprioritaskan dalam vaksinasi," ujar Departemen Kesehatan dan Layanan Sosial Inggris.
Baca: Vaksinasi Covid-19 di Inggris Dimulai, Harus Digunakan dalam 6 Jam
Sabtu kemarin, sebanyak 298.087 orang di Inggris telah menerima dosis pertama covid-19. Menteri Kesehatan Matt Hancock mengatakan, separuh dari total warga Inggris yang berusia 80 tahun ke atas telah mendapatkan dosis pertama vaksin covid-19.
"Kami sekarang menyuntikkan vaksin dengan rata-rata 140 suntikan per menit. Saya ingin berterima kasih kepada semua orang yang terlibat dalam usaha nasional ini," sebut PM Johnson.
"Masih ada jalan panjang ke depan, dan tidak diragukan lagi akan ada banyak tantangan. Namun dengan bekerja bersama-sama, kita semua telah mengalami kemajuan besar dala perang melawan virus ini," lanjutnya.
Hancock menambahkan, vaksinasi untuk orang berusia 70-an tahun bukan berarti mengabaikan sepenuhnya tenaga kesehatan atau mereka yang berusia 80-an tahun. Ia menegaskan bahwa dua kelompok tersebut akan tetap menjadi prioritas dalam beberapa pekan ke depan.
Dalam memenuhi target Pemerintah Inggris dalam memvaksinasi 15 juta orang di empat grup prioritas hingga 15 Februari, sepuluh pusat vaksinasi akan dibuka Senin ini, dengan tujuh di antaranya sudah mulai digunakan.
(WIL)