Kota tersebut adalah Kafr Nabuda, terletak di utara dari provinsi Hama. Ini merupakan kali ketiga kota tersebut berpindah tangan. Kantor berita SANA melaporkan bahwa Kafr Nabuda berhasil direbut pasukan Suriah dari tangan grup Hay'et Tahrir al-Sham (HTS).
Seorang juru bicara salah satu grup pemberontak lainnya, yakni Front Pembebasan Nasional, mengonfirmasi bahwa pasukan Suriah telah merebut kembali Kafr Nabuda setelah melakukan bombardir selama lebih kurang delapan jam.
Media asal Turki Anadolu Agency melaporkan bahwa pengeboman di sekitar Kafr Nabuda menewaskan enam orang. Anadolu mengutip informasi tersebut dari agensi pertahanan sipil White Helmets.
Sementara grup pemantau Syrian Observatory for Human Rights (SOHR) mengatakan operasi darat dan udara di beberapa daerah di Hama, termasuk kota Maarat al-Numan, telah menewaskan 12 orang.
Kepala SOHR Rame Abdelrahman mengatakan bahwa pesawat dan helikopter pemerintah Suriah melancarkan lebih dari 280 serangan pada Minggu, sedangkan jet Rusia hanya 15 kali.
Hamdu Mustafa, seorang saksi mata, mengaku sedang berbelanja saat serangan udara menghantam Maarat al-Numan. "Pesawat-pesawat itu menyerang warga yang sedang membeli makan untuk anak-anak mereka," ungkap Mustafa, dikutip dari laman Al Jazeera.
Operasi pengeboman pasukan Suriah yang didukung Rusia terhadap pemberontak meningkat sejak akhir April lalu. Sebagian besar serangan difokuskan ke bagian selatan dari Idlib dan beberapa wilayah di provinsi Hama serta Latakia.
Menurut data Serikat Organisasi Medis dan Bantuan (UOSSM), pengeboman oleh pasukan Suriah sejak 28 April telah menewaskan 229 warga sipil dan melukai 727 lainnya, dan juga memaksa lebih dari 300 ribu orang melarikan diri.
Baca: AS Duga Suriah Lancarkan Serangan Kimia di Idlib
(WIL)