Seorang polisi mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa dua pelaku meledakkan diri mereka dekat masjid Abu al-Fadhel al-Abbas di distrik Al-Turath.
Hingga sejauh ini belum ada pihak yang mengklaim bertanggung jawab atas ledakan. Namun, kelompok militan Islamic State (ISIS) selama ini dikenal sering menyerang segala sesuatu yang berhubungan dengan Syiah.
Awal Mei lalu, delapan orang tewas dalam bom bunuh diri di sebuah pasar di Baghdad timur. Dua orang lainnya juga tewas dalam serangan serupa pada akhir Juni. Kedua serangan itu sama-sama ditujukan kepada komunitas Syiah.
Pemerintah Irak mendeklarasikan kemenangan melawan ISIS pada 2017, setelah melakukan operasi penyerangan terhadap grup ekstremis tersebut selama berbulan-bulan, bahkan hitungan tahun.
Meski sudah dinyatakan kalah, masih ada sejumlah sel ISIS yang aktif bergerak tanpa terdeteksi. Mereka biasanya melancarkan serangan seorang diri tanpa perintah, atau biasa juga dikenal dengan istilah lone wolf.
Menurut data Kantor untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan Perserikatan Bangsa-Bangsa, pertempuran antara pasukan pemerintah Irak melawan sejumlah kelompok bersenjata telah membuat lima juta orang telantar di seantero Irak. dan membuat 11 juta lainnya membutuhkan bantuan kemanusiaan.
(WIL)