Bentrokan ini diawali dengan adanya laporan orang-orang bersenjata menaiki sebuah van dan truk di Kota Nasugbu, 65 kilometer dari Manila. Warga sipil pun meminta bantuan kepada pasukan pemerintah.
"Ketika tentara sedang akan menaiki kendaraan, baku tembak pecah dan menewaskan 15 pemberontak. Lima tentara juga terluka," kata Juru bicara militer setempat, Kolonel Teody Toribio.
Dikutip AFP, Rabu 29 November 2017, satu orang pemberontak juga berhasil ditangkap, meski ada beberapa yang lolos. "13 senjata api juga sudah disita militer," lanjut dia.
Pekan lalu, Duterte telah memutuskan untuk menghentikan rencana perundingan damai dengan pemberontak komunis Filipina, CPP-NPA-NDF.
Kabarnya, kurangnya kemauan untuk negosiasi tersebut menjadi alasan dari pembatalan.
Sementara itu, Kementerian Pertahanan Filipina menegaskan akan terus melanjutkan operasi perburuan terhadap pasukan bersenjata tersebut.
Pekan lalu, pihak berwenang mengumumkan telah menangkap dua pemimpin tinggi NPA, yakni Rosario Delambaca Tabanao dan Leonardo Jacotin di kota Pagadian. Keduanya dituduh bertanggung jawab atas tindak perampokan, pembunuhan, penyebaran senjata, serta peledakan bom.
(FJR)