Dilansir dari laman Anadolu Agency, angka dukungan terhadap PM Khan melebihi jumlah minimal yang dibutuhkannya, yaitu 172.
Rabu kemarin, PM Khan mengumumkan rencana menggelar pemungutan suara kepercayaan setelah partainya kehilangan kursi Senat dari wilayah ibu kota Islamabad.
Yousaf Raza Gilani, kandidat dari aliansi gabungan oposisi Pakistan, secara mengejutkan meraih kursi. Kemenangan Gilani menjadi pukulan telak bagi PM Khan.
Kandidat partai berkuasa, Hafeez Shaikh, kalah dari Gilani meski mendapat suara mayoritas di Majelis Nasional. Hal ini mengindikasikan bahwa beberapa ajudan PM Khan memilih kandidat oposisi.
Jajaran anggota Majelis Nasional memilih senator dari Islamabad untuk bertugas selama enam tahun. Pemilihan senator dilakukan secara rahasia dan tertutup.
Kemenangan PM Khan di parlemen terjadi di tengah langkah boikot yang dilakukan aliansi oposisi 11 partai, Gerakan Demokratik Pakistan (PDM). Karena tidak adanya oposisi, PM Khan pun mendapat cuku suara dukungan.
"Parlemen telah menaruh kembali kepercayaannya kepada Perdana Menteri Republik Islam Pakistan, Imran Khan, sesuai klausul (7) Artikel 91 dari Konstitusi," tulis resolusi yang disampaikan Menteri Luar Negeri Pakistan Mahmood Shah Qureshi di parlemen.
Imran Khan merupakan PM kedua dalam sejarah Pakistan yang menyerukan pemungutan suara kepercayaan di parlemen secara sukarela. Sebelumnya, mantan PM Pakistan Nawaz Sharif pernah melakukan hal serupa pada 1993.
Baca: PM Pakistan Tuduh India Dukung ISIS
(WIL)