Sebagian besar penduduk terkena dampak letusan dahsyat dan tsunami yang mengikutinya, dan banyak daerah masih berjuang untuk memulihkan kebutuhan dasar.
“Hampir 85 persen dari populasi negara yang berpenduduk sekitar 105.000 orang telah terkena dampak letusan gunung berapi dan tsunami akhir pekan lalu,” kata Pemerintah Tonga, seperti dikutip RNZ Pacific, Senin 24 Januari 2022.
Hingga saat ini korban tewas tetap tercatat tiga orang. Mereka yang tewas adalah Telai Tutu'ila, 65, dari Pulau Mangga, Lataimaumi Lauaki, 49, dari Pulau Nomuka, dan wanita Inggris Angela Glover, 50, yang tinggal di Nuku'alofa.
Baca: Air Minum dan Makanan Menipis, Dunia Bergegas Kirim Bantuan ke Tonga.
Sementara delapan orang di Pulau Nomuka terluka, dan enam orang lainnya mengalami luka ringan, termasuk empat di Pulau Fonoi, dan dua di Pulau Tungua.
Kapal angkatan laut Tonga telah kembali ke Pulau Tongatapu, membawa seseorang dari kelompok Pulau Ha'apai yang membutuhkan perawatan medis darurat.
Pusat kesehatan di Nomuka hanyut oleh tsunami, jadi rumah sakit lapangan telah didirikan di pulau itu.
Rumah dan semua harta benda 62 orang dari Pulau Mangga hanyut, sehingga dibawa ke Nomuka. Namun makanan dan air sekarang menipis di Nomuka, dan kelompok itu kemungkinan besar akan dibawa ke Pulau Tongatapu.

Kantor lama Perdana Menteri Tonga ditutupi abu vulkanik. Foto: AFP
Komunikasi telepon antar pulau masih menjadi tantangan besar, kata pemerintah, tetapi beberapa pulau menggunakan radio untuk berkomunikasi, dan stasiun radio baru sedang didirikan untuk membantu komunikasi.