"Gelombang pertama dari satu juta dosis vaksin Sinovac akan segera tiba di Hong Kong," kata pernyataan pemerintah Hong Kong, seperti dikutip AFP, Kamis 18 Februari 2021.
Media setempat melaporkan bahwa vaksinasi pertama bisa tiba secepatnya pada Jumat. Kehadiran vaksin ini akhirnya bisa memulai inokulasi yang tertunda dari pusat keuangan Asia itu.
Tetapi para pejabat mungkin menghadapi tugas berat untuk membujuk penduduk agar menggunakan vaksin covid-19 dari Sinovac, mengingat ketidakpercayaan publik terhadap Tiongkok semakin dalam.
Pada Selasa, panel penasihat pemerintah dengan suara bulat mendukung Sinovac dengan mengatakan manfaat dari otorisasi penggunaannya lebih besar daripada risikonya.
Tidak seperti vaksin saingan seperti dari Pfizer-BioNTech, Moderna dan AstraZeneca, Sinovac belum mengirimkan data uji klinis fase ketiga ke jurnal medis untuk tinjauan sejawat.
Sinovac telah dibebaskan dari rintangan itu oleh pejabat Hong Kong dan diberitahu bahwa mereka dapat memberikan informasi tersebut langsung kepada para ahli.
Panel penasehat mengatakan telah menerima data yang memadai dari perusahaan. Data itu, kata panel tersebut, menunjukkan tingkat kemanjuran 62,3 persen ketika dua dosis diberikan dalam jarak 28 hari.
Uji coba tahap akhir di Brasil telah menunjukkan tingkat kemanjuran sedikit di atas 50 persen. Ini sesuai ambang batas dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk memutuskan apakah suatu vaksin layak digunakan.
Tingkat kemanjuran vaksin pesaing juga lebih tinggi. Vaksin keluaran Pfizer-BioNTech telah memastikan tingkat perlindungan 95 persen saat dua suntikan diberikan.
Otoritas kesehatan Hong Kong sebelumnya telah menyetujui vaksin BioNTech. RTHK melaporkan pada Kamis bahwa vaksin BioNTech pertama diharapkan tiba di kota itu minggu depan.
(FJR)