Penghormatan kepada kanselir berusia 67 tahun tersebut disampaikan dalam pertemuan virtual di forum CEO di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Kerjasama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) pada Jumat, 12 November.
 
Dilansir dari Channel News Asia, Jumat, 12 November, pertemuan para pemimpin di panggung internasional tersebut sebagai panutan bagi perempuan dalam pembuatan kebijakan. Ardern mengenang pertemuan awal antara keduanya di Jerman.
“Tidak sering ketika kalian berasal dari negara kepulauan kecil, kalian akan menemukan seseorang yang begitu kuat di dunia diplomasi internasional yang merasa sangat tertarik dengan pandangan orang Selandia Baru yang rendah hati,” kenang Ardern.
“Keterlibatan kalian yang terus-menerus dengan dunia, perhatian dan kesediaan untuk mendengar perspektif orang lain, dalam pikiran saya, adalah cerminan dari seorang pemimpin sejati tetapi juga orang yang sangat baik,” tambah perdana menteri perempuan berusia 41 tahun tersebut.
Merkel diketahui mengukuhkan dirinya sebagai ikon yang telah mengarahkan Jerman sejak 2005, melalui peristiwa penting seperti krisis keuangan global, penurunan zona euro, dan pandemi covid-19. Ia dipuji sebagai juara integrasi Eropa.
Sedangkan Ardern menjadi perdana menteri termuda Selandia Baru, saat ia menjabat pada 2017. Ardern telah mengumpulkan pujian global dalam beberapa tahun terakhir karena penanganan pandemi.
Ardern pun telah sukses menindak ekstremisme dan undang-undang senjata, setelah penembakan massal. Bahkan, ia merakit salah satu kabinet paling beragam di dunia.
Awal November ini, Presiden Prancis, Emmanuel Macron memberi Merkel perpisahan yang penuh gaya. Macron memuji Merkel, karena menjaga Eropa tetap bersatu selama masa jabatannya.
Para pemimpin juga disebut telah sepakat dalam forum untuk menghadapi tantangan pandemi dan perubahan iklim serupa. Kedua permasalahan tersebut dinilai sebagai proses eksponensial, yang tingkat keparahannya sulit dikenali pada awal kurva pertumbuhan. (Nadia Ayu Soraya)
(FJR)