Rekaman video yang dirilis Direktorat Jenderal Intelijen (GDI) menunjukkan para agennya membuang alkohol di dalam tong ke kanal, usai mereka menyitanya dalam penggerebekan di ibu kota.
 
"Umat Muslim harus benar-benar menjauhkan diri dari pembuatan dan penjualan alkohol," kata seorang ulama, dalam video yang diunggah oleh badan tersebut di Twitter, pada Minggu kemarin.
Dilansir dari Al Arabiya, Senin, 3 Januari 2022, tidak jelas kapal penggerebekan minuman keras itu dilakukan. Namun, sebuah pernyataan yang dikeluarkan badan tersebut menyebutkan, tiga pengedar ditangkap selama operasi berlangsung.
Menjual dan mengonsumsi alkohol dilarang, bahkan di bawah pemerintahan Afghanistan sebelumnya. Namun, Taliban lebih keras lagi dalam menindak praktik semacam ini.
Sejak kelompok tersebut merebut kekuasaan pada 15 Agustus, frekuensi penggerebekan meningkat. Tak hanya minuman alkohol, pecandu narkoba juga terjaring dalam dalam berbagai operasi penggerebekan.
Selain soal minuman beralkohol dan narkotika, Kementerian Promosi Kebajikan dan Pencegahan Kejahatan yang dipimpin Taliban juga mengeluarkan beberapa pedoman yang membatasi hak-hak perempuan.
Baca: Pemimpin Taliban Perintahkan Anggotanya untuk Tidak ‘Menghukum' Rezim Lalu
(WIL)