Perdana Menteri Jacinda Ardern menuturkan, mulai 2 Desember pukul 23.59 mendatang, Selandia Baru akan mengadopsi respons baru covid-19. Tujuannya untuk menahan varian Delta yang sangat menular, daripada menghilangkan sepenuhnya.
 
"Kenyataan yang sulit adalah bahwa Delta ada di sini, dan tidak akan pergi," kata Ardern, dilansir dari Channel News Asia, Senin, 22 November 2021.
"Meskipun tidak ada negara yang mampu menghilangkan Delta sepenuhnya, Selandia Baru memiliki posisi yang lebih baik daripada kebanyakan negara untuk mengatasinya," lanjut dia.
Sejauh ini, tanggapan covid-19 di negara itu berupaya pada 'nol covid', dengan penguncian ketat, pelacakan kontak yang ketat, dan kontrol perbatasan.
Baca juga: Selandia Baru Akan Terapkan Sistem 'Lampu Merah' untuk Hidup Bersama Covid-19
Meskipun hanya menyebabkan 40 kematian dari 5 juta populasi, tekanan meningkat utnuk mengakhiri penguncian di Auckland yang kembali diberlakukan pada pertengahan Agustus lalu.
Ardern awalnya berencana untuk menerapkan sistem baru ketika tingkat vaksinasi di negara itu mencapai 90 persen. Namun, ia sudah menetapkan pembukaan di 2 Desmber padahal saat ini baru 83 persen yang divkasinasi di negara itu.
Direktur Jenderal Kesehatan Ashley Bloomfield mengatakan dia merasa nyaman dengan perubahan terbesar kebijakan covid-19 sejak awal pandemi.
"Kami akan memasuki fase berikutnya, orang bisa berpendapat, posisi terbaik yang mungkin," katanya.
"Kami memiliki wabah yang terkendali, kami akan memasuki musim panas dan kami memiliki tingkat vaksinasi yang tinggi dan meningkat," ujarnya.
(FJR)