Dilansir dari laman Mehr News Agency, klaim dua pengeboman itu disampaikan ISIS melalui media mereka.
 
Sementara koresponden kantor berita IRIB mengutip beberapa sumber kelompok Taliban, yang mengatakan bahwa dua orang tewas dan tiga terluka dalam ledakan pertama di Kabul. Sejumlah saksi mata juga menguatkan pernyataan tersebut.
Terdapat satu laporan lain mengenai pengeboman yang mengenai sebuah mobil van di wilayah antara stasiun Qaleh Nazer dan Mahtab Qaleh di Kabul. Sejauh ini belum ada laporan korban tewas terkait ledakan kedua.
"Dua warga sipil tewas dan tiga lainnya terluka dalam ledakan yang mengenai sebuah minibus di distrik Dasht-e-Barchi," ujar juru bicara Kementerian Dalam Negeri Afghanistan bentukan Taliban, Sayed Khosti, kepada awak media.
Ia menambahkan adanya satu perempuan yang juga terluka dalam ledakan lain di area yang sama.
Taliban merebut kembali kekuasaan di Afghanistan pada pertengahan Agustus 2021. Sejak saat itu, Taliban menghadapi berbagai tantangan dalam menjalankan pemerintahan, termasuk ancaman serangan dari kelompok ekstremis seperti ISIS.
Mengenai ancaman ISIS dan grup-grup lainya, Taliban menegaskan tidak membutuhkan bantuan pihak asing, terutama Amerika Serikat. Taliban mengklaim mampu menggunakan kekuatan sendiri dalam memberantas kelompok tersebut.
(WIL)