Dalam artikel pada Senin ini, 25 Januari 2021, kantor berita Yonhap mengonfirmasi bahwa Ryu memang telah membelot, namun waktu terjadinya pembelotan belum dapat dipastikan.
Maeil Business menyebut Ryu mencapai Korsel pada September 2019 dan langsung mengajukan suaka. Namun kedatangan Ryu dan keluarganya terus dirahasiakan hingga baru terungkap saat ini.
Sekitar 30 ribu warga Korut telah melarikan diri dari negaranya menuju Korsel. Sebagian besar dari mereka melintasi perbatasan darat Korut menuju Tiongkok.
Baca: Sekrup Sensor Longgar, Mantan Pesenam Korut Membelot
Meski jumlahnya puluhan ribu, pembelotan yang dilakukan pejabat tinggi Korut jarang terjadi. Jika terkonfirmasi, maka kedatangan Yu terjadi sekitar dua bulan usai Jo Song-gil, plt dubes Korut di Italia, membelot ke Korsel usai sempat dinyatakan hilang di akhir 2018.
"Saya memutuskan untuk membelot karena ingin memberikan kesempatan bagi anak saya untuk meraih masa depan yang lebih baik," tulis Maeil Business, mengutip keterangan Ryu.
Ryu ditunjuk menjadi plt dubes pada 2017, usai Kuwait mengusir So Chang-sik menyusul pengadopsian resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa mengenai program nuklir Pyongyang.
Menurut beberapa laporan, Ryu adalah menantu dari Jon Il-chun, mantan kepala Kantor 39 -- agensi yang menangani urusan pendanaan rahasia kepemimpinan Korut.
Thae Yong-ho, tokoh yang pernah menjadi wakil dubes Korut untuk Inggris, membelot ke Korsel pada 2016. Tahun lalu, ia terpilih menjadi anggota parlemen Korsel.
Menurut Thae, Ryu merupakan salah satu "jajaran elite utama" Korut. "Tak peduli seberapa nyamannya hidup Anda di Korea Utara, Anda dapat berubah pikiran saat pergi ke luar negeri dan membandingkan situasi kehidupannya," tutur Thae.
(WIL)