Pekan kemarin, Korut meluncurkan dua rudal balistik ke laut dekat Jepang. Itu merupakan peluncuran misil pertama yang dilakukan Korut sejak Amerika Serikat dipimpin Presiden Joe Biden.
Jumat pekan kemarin, Moon Jae-in menyampaikan pidato terkait Korut tanpa menyebutkan secara langsung uji coba peluncuran dua rudal balistik.
"Aksi-aksi yang menghalangi berlanjutnya dialog antara Pyongyang dan Washington bukanlah sesuatu yang kita semua inginkan," kata Moon. Ia kemudian menyerukan agar Korsel, Korut, dan AS harus berusaha bersama dalam menghidupkan kembali dialog.
Melalui keterangan via kantor berita KCNA, Kim Yo-jong mengecam Moon dengan tidak menyebutkan nama maupun jabatannya. Kim hanya menyebut Moon sebagai "kepala eksekutif" Korsel.
Kim Yo-jong mengecam Moon karena dinilai terus meminta persetujuan AS dalam isu dialog Semenanjung Korea.
"Ia adalah burung beo yang dipelihara Amerika. Perilaku tidak logis Korsel sama dengan logika gangster Amerika," tutur Kim Yo-jong, dilansir dari laman CTV News pada Selasa, 30 Maret 2021.
Selain rudal balistik, Korut juga telah meluncurkan sebuah misil taktis terbaru pada Jumat kemarin. Presiden AS Joe Biden memandang peluncuran tersebut sebagai bentuk pelanggaran terhadap resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Sementara dari Gedung Putih, juru bicara kepresidenan Jen Psaki mengatakan bahwa Biden akan mengambil pendekatan berbeda terhadap Korut dari yang sebelumnya dilakukan mantan presiden Donald Trump.
"Saya rasa pendekatan beliau akan berbeda, dan (bertemu langsung Kim Jong-un) itu bukanlah niatannya," kata Psaki.
Baca: Joe Biden Tak Berniat Bertemu Langsung Kim Jong-un
(WIL)