Pernyataan disampaikan juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Hua Chunying, dalam konferensi pers harian di Beijing pada Senin, 30 November.
"Tiongkok tetap menentang tegas penjualan senjata AS ke Taiwan," sebut Hua, dilansir dari laman Xinhua pada Selasa, 1 Desember 2020. Ia menegaskan posisi Beijing ini sudah jelas dan konsisten.
Menurut beberapa laporan, Taiwan telah menghabiskan USD11,8 miliar sejak awal tahun ini dalam pembelian berbagai senjata dari AS.
Baca: Miliki Kesamaan Nilai, AS Mengaku Sangat Dekat dengan Taiwan
"Sekali lagi kami menyampaikan pesan tegas kepada AS: Kami akan menentang segala upaya yang dapat mengganggu kepentingan-kepentingan utama Tiongkok, dan yang mengintervensi urusan dalam negeri," ungkap Hua.
Ia mendesak AS untuk menghormati prinsip Satu Tiongkok dan juga tiga komunike gabungan Tiongkok-AS, menghentikan penjualan senjata dan memutus hubungan militer dengan Taiwan, serta menangani isu-isu terkait Taiwan dengan baik.
"Kami juga sekali lagi mengirimkan pesan kepada otoritas Taiwan, bahwa 'kemerdekaan Taiwan' tidak akan pernah terjadi. Segala upaya dan langkah untuk mencari intervensi eksternal dan penggunaan senjata dalam melawan reunifikasi akan berakhir gagal," pungkas Hua.
Tiongkok menganggap Taipei sebagai bagian "tak terpisahkan" dari wilayah Negeri Tirai Bambu. Anggapan ini dilakukan meski Taiwan tidak dikendalikan Partai Komunis Tiongkok, dan sudah menjalankan pemerintahan secara terpisah sejak berakhirnya Perang Sipil Tiongkok pada 1949.
(WIL)