Dari data pemerintah, kelahiran tahun lalu turun menjadi 165 ribu, atau turun 7 persen dari 2019. Ditambah angka kematian, populasi mereka menyusut hingga 0,2 persen.
Angka kelahiran di Taiwan terus menurun sejak 2000, penurunan ini diduga dipicu upah pekerja yang stagnan. Kementerian Dalam Negeri Taiwan mengatakan kini jumlah populasi mereka menjadi 23,56 juta.
Laman Straits Times, Jumat, 8 Januari 2021 melaporkan perempuan Taiwan menikah di usia yang lebih tua. Kebanyakan memilih keluarga yang lebih kecil atau tetap melajang.
"Meningkatnya biaya hidup dan tunjangan pengasuhan anak memaksa perempuan pekerja menunda rencana untuk memiliki momongan," kata pengamat keluarga Taiwan.
Populasi yang menua juga memicu kekhawatiran ekonomi di pulau itu akibat penurunan tenaga kerja.
Rekor terendah sebelumnya adalah pada 2010, di mana 166 ribu bayi lahir di sana. Pada 2019 lalu, Taiwan berada di urutan kedua terendah di dunia setelah Korea Selatan.
(FJR)