“Kim Jong-un menyerukan lebih banyak kontrol dan disiplin dalam militer,” sebut laporan dari kantor berita KCNA, Kamis 25 Februari 2021.
Pertemuan itu terjadi di tengah upaya Kim untuk menggalang Partai Buruh yang berkuasa untuk menerapkan tujuan kebijakan baru selama lima tahun ke depan yang diungkapkan dalam kongres langka bulan lalu. Langkah ini termasuk peningkatan kekuatan militer dan pencegahan perang nuklir yang lebih besar.
Pertemuan tersebut membahas serangkaian masalah tentang kegiatan politik dan disiplin di kalangan pejabat militer dan menyerukan aturan yang lebih ketat untuk mengendalikan masalah tersebut.
“Pembentukan disiplin revolusioner dalam militer akan menentukan kelangsungan hidup tentara dan keberhasilan atau kegagalan kegiatannya,” kata KCNA.
Sebelumnya selama Kongres Partai Buruh Korut, Kim Jong-un menyebutkan telah menyelesaikan rencana untuk kapal selam bertenaga nuklir.
Baca: Tutup Pertemuan Partai, Kim Jong-un Janji Perkuat Persenjataan Nuklir.
Menurut Kim, kapal selam ini akan menjadi pengubah permainan strategis. Dia juga memaparkan daftar belanja senjata, termasuk hulu ledak peluncur hipersonik, satelit pengintai militer dan rudal balistik antarbenua berbahan bakar padat.
Program senjata Korea Utara telah membuat kemajuan pesat di bawah Kim, termasuk sejauh ini ledakan nuklir terkuatnya hingga saat ini dan misil yang mampu menjangkau seluruh benua Amerika Serikat. Kepemilikan ini membuat Korut makin terimbas sanksi internasional yang semakin ketat.
Pada parade militer pada Oktober, Korut memamerkan rudal balistik antarbenua (ICBM) baru yang sangat besar. Menurut para analis, itu adalah rudal jalan raya berbahan bakar cair terbesar di dunia.
(FJR)