Bogor: Di tengah kudeta, Myanmar masih memiliki masalah dengan etnis Rohingya yang kabur karena kekerasan di sana. Malaysia menjadi salah satu negara yang terkena dampak karena pengungsi kabur ke negara tersebut.
Masalah Myanmar dan Rohingya dibahas Perdana Menteri Malaysia Ismail Sabri Yaakob dengan Presiden Joko Widodo.
"Soal Myanmar, Presiden (Jokowi) dan saya setuju masalah ini perlu ditangani dengan baik," katanya di Istana Kepresidenan Bogor, Rabu, 10 November 2021.
Ia mengatakan, Negeri Jiran akan mendukung penuh Konsensus Lima Poin yang dicapai dalam pertemuan pemimpin ASEAN. Mereka juga menyerukan implementasinya bisa segera dilakukan.
"Malaysia dan Indonesia juga menyepakati isu partisipasi Myanmar dalam pertemuan ASEAN," tutur Ismail Sabri.
"Soal Rohingya, Malaysia terkena dampak langsung karena harus menerima jumlah pengungsi Rohingya yang tinggi," kata Ismail Sabri.
Ia menuturkan, Malaysia akan terus mendukung upaya menuju proses repatriasi warga Rohingya ke tempat asalnya di Rakhine State.
"Saya berharap semoga negara-negara yang terlibat dapat membantu Malaysia menyelesaikan masalah pengungsi ini," ungkapnya.
Masalah Rohingya belum selesai saat militer mengkudeta pemerintahan sipil di Myanmar. Rencana repatriasi gagal dan tidak jelas setelah kudeta berlangsung.
Sementara itu, negara ASEAN meminta agar junta mengembalikan demokrasi di Myanmar dan mengirimkan utusan khusus ke sana. Namun, akses utusan khusus terbatas sehingga membuat ASEAN memutuskan untuk tidak mengundang pemimpin junta dalam pertemuan puncak bulan lalu.
(FJR)
Cara untuk mendapatkan Berita terbaru dari kami.
Ikuti langkah berikut ini untuk mendapatkan notifikasi
- Akses Pengaturan/Setting Browser Anda
- Akses Notifications pada Pengaturan/Setting Browser Anda
- Cari https://m.medcom.id pada List Sites Notifications
- Klik Allow pada List Notifications tersebut
Anda Selesai.
Powered by Medcom.id