Dilansir dari laman Canberra Times, Presiden Filipina Rodrigo Duterte dijadwalkan terbang ke provinsi Tuguegarao hari ini untuk melihat kerusakan di kawasan Cagayan Valley.
Dari total korban tewas Topan Vamco di Filipina, 12 berasal dari Cagayan, 17 di beberapa provinsi Luzon selatan, delapan di Metro Manila, dan 20 di dua wilayah lainnya. Topan Vamco juga telah melukai sekitar 21 orang di Filipina.
Banyak area di Cagayan masih tergenang banjir hingga Minggu pagi. Cagayan adalah salah satu wilayah di Filipina yang dikenal sebagai lumbung padi dan jagung.
Sekitar 26 ribu rumah di Filipina rusak usai diterjang Vamco. Banyak korban banjir masih menanti bantuan petugas dengan bertahan di atap rumah masing-masing.
Topan Vamco disebut-sebut sebagai siklon terkuat yang menerjang Filipina tahun ini, yang telah mengobrak-abrik pulau utama Luzon dari Rabu hingga Kamis kemarin.
Angka korban tewas Topan Vamco diyakini akan terus bertambah karena masih adanya puluhan orang hilang.
Tugas utama petugas gabungan Filipina saat ini adalah menyelamatkan korban di provinsi Cagayan dan Isabela di wilayah utara. Dengan menggunakan perahu karet, petugas dikerahkan ke berbagai penjuru untuk menyelamatkan warga yang mengungsi di atap-atap rumah di dua provinsi tersebut.
Rekaman video penjaga pantai Filipina memperlihatkan banyaknya wilayah terendam banjir yang dipicu meluapnya air dari Magat Dam, sebuah bendungan besar di Sungai Magat di pulau Luzon.
Baca: Potret Kondisi Filipina Pascaditerjang Topan Vamco
(WIL)