"Saya berharap Presiden Biden dapat membantu tujuan yang telah saya dukung selama bertahun-tahun. Yaitu hak dan kebebasan bagi orang-orang di Turki, negara asal saya, yang saat ini tidak terjadi di bawah pemerintahan Presiden Recep Tayyip Erdogan," kata Enes Kanter dilansir dari WSJ, Rabu, 13 Januari 2021.
Menurut dia, Turki sebagai negara muslim modern harusnya menjadi panutan sistem otokrasi di Timur Tengah. Tetapi, harapan itu pupus karena Erdogan memilih bentuk otokrasi sendiri dalam satu dekade terakhir.
Baca: Diplomat Veteran Ditunjuk Joe Biden sebagai Kepala CIA
Enes menyebut bentuk otokrasi yang dibawa Erdogan mendatangkan dugaan ancaman pembunuhan hingga surat perintah penangkapan internasional. Dia meminta Amerika membantu rakyat Turki memulihkan demokrasi di negaranya.
"(Ini) harus menjadi kepentingan nasional Amerika," ujarnya.
Menurut Enes, Turki yang demokratis akan cenderung menjadi teman baik AS. Sebab, di bawah kepemimpinan Erdogan negara tersebut memilih mendekat ke Rusia.
Enes mengatakan Turki seharusnya menjalin hubungan baik dengan Amerika. Pasalnya, perekonomian negara itu digerakkan investasi yang bergantung pada modal barat.
"Kerja sama dengan barat yang realistis, tetapi rezim Recep Tayyip Erdogan tampak menjadi penghalang," kata Enes.
(OGI)